Dalam suatu acara Kick Andy Show, Mbah Gus Mus pernah berucap seperti ini ketika menyikapi pertanyaan Andy F Noya menyinggung menantu beliau (Ulil Abshar Abdalla).
"Saya mengatakan bahwa silahkan anak anak muda berfikir paling gila sekalipun, silahkan, tapi satu jangan berheti belajar, seperti saya katakan tadi mereka yg sering membikin masalah didalam masyarakat adalah mereka yg berhenti belajar karena sudah merasa pandai."
Yang menjadi point nya ialah "silahkan berfikir paling-segila-mungkin, tapi jangan pernah berhenti belajar". Jika kata 'belajar' disini ditafsiri, maka ada beberapa penafsiran yg hampir mirip esensi nya, yaitu mendengarkan,menyimak dan tanpa menutup mata (hati).
Dan hari ini setelah baca-baca bukunya Gus Dur, ternyata pada halaman 233 epilog oleh Gus Mus sendiri, ucapan beliau itu terulang dan memang menjelaskan secara rinci ucapan beliau terkait kata-kata 'tapi satu jangan berheti belajar'.
======================
"Andai masing-masing terus berlajar, saling mendengarkan dengan yang lain, tentu pemahaman mereka kan lebih baik dan lengkap. Karena sebenarnya, kebenaran kita berkemungkinan salah, dan kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Siapapun yang menutup mata hatinya --antara lain karena merasa diri paling pintar dan paling benar-- tidak akan mampu melihat pemahaman lain yang berbeda, yang tersisa adalah arogansi ( Takabbur ) dan penolakan terhadap yang lain. Ketika arogansi dimulai, ketika mendengarkan orang lain diakhiri, ketika belajar dihentikan, maka kebodohan dimulai, suatu keadaan yang sangat berbahaya bagi yang bersangkutan dan seluruh umat manusia."
# Gus Mus - Belajar Tanpa Akhir dalam sebuah epilog - Ilusi Negara Islam oleh Gus Dur halaman 233.
Penulis : Koko Tatan
Sumber Asli : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1542478289102233&id=100000202290747
"Saya mengatakan bahwa silahkan anak anak muda berfikir paling gila sekalipun, silahkan, tapi satu jangan berheti belajar, seperti saya katakan tadi mereka yg sering membikin masalah didalam masyarakat adalah mereka yg berhenti belajar karena sudah merasa pandai."
Yang menjadi point nya ialah "silahkan berfikir paling-segila-mungkin, tapi jangan pernah berhenti belajar". Jika kata 'belajar' disini ditafsiri, maka ada beberapa penafsiran yg hampir mirip esensi nya, yaitu mendengarkan,menyimak dan tanpa menutup mata (hati).
Dan hari ini setelah baca-baca bukunya Gus Dur, ternyata pada halaman 233 epilog oleh Gus Mus sendiri, ucapan beliau itu terulang dan memang menjelaskan secara rinci ucapan beliau terkait kata-kata 'tapi satu jangan berheti belajar'.
======================
"Andai masing-masing terus berlajar, saling mendengarkan dengan yang lain, tentu pemahaman mereka kan lebih baik dan lengkap. Karena sebenarnya, kebenaran kita berkemungkinan salah, dan kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Siapapun yang menutup mata hatinya --antara lain karena merasa diri paling pintar dan paling benar-- tidak akan mampu melihat pemahaman lain yang berbeda, yang tersisa adalah arogansi ( Takabbur ) dan penolakan terhadap yang lain. Ketika arogansi dimulai, ketika mendengarkan orang lain diakhiri, ketika belajar dihentikan, maka kebodohan dimulai, suatu keadaan yang sangat berbahaya bagi yang bersangkutan dan seluruh umat manusia."
# Gus Mus - Belajar Tanpa Akhir dalam sebuah epilog - Ilusi Negara Islam oleh Gus Dur halaman 233.
Penulis : Koko Tatan
Sumber Asli : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1542478289102233&id=100000202290747
KOMENTAR