Bejo itu boleh dikata cuma sejengkal saja jaraknya dari batas fakir-miskin. Tapi karena ia begitu alim, tekun dan tawakal, murobbinya menjodohkannya dengan seorang akhwat yang sama taatnya, puteri pejabat yang luar biasa kaya-raya --soal bentuk muka dan konfigurasinya, tak perlulah menjadi pertimbangan.
Hari itu ia bertandang ke rumah si calon isteri untuk berkenalan dengan orang tuanya. Sang ayah, yang teramat sayang pada puterinya, sudah pasti lantas menginterogasi si calon menantu,
"Puteriku sejak lahir hidup di rumah yang mapan bahkan megah. Apakah kau mampu menyediakannya?"
"Tuhan akan membantu kami", Bejo menjawab dengan tawakal.
"Puteriku tak boleh makan sembarangan. Harus terjamin gizi dan kualitasnya. Apakah kau sanggup mencukupinya?"
"Tuhan akan membantu kami".
"Semua pakaian puteriku dari produk-produk istimewa. Apakah kau sanggup menyediakannya?"
"Tuhan akan membantu kami".
"Puteriku tak pernah keluar rumah --kemana pun perginya-- kecuali dengan mobil yang layak. Tuh! Seperti yang di halaman itu!" sang ayah menunjuk Mercedes-Benz SL Class, "Kau mampu membelinya?"
"Tuhan akan membantu kami", Bejo tetap tawakkal.
Calon mantu pulang, sang puteri menggelendoti lengan papahnya dengan manja,
"Gimana,Pap? Suka dong sama dia!"
"Gimana yahh...", sang ayah garuk-garuk kepala dengan muka manyun sejurus... lalu mendadak sumringah, "Tapi aku senang dia menganggapku TUHAN!'
======
Tulisan KH. Yahya Cholil Staquf (Katib Am PBNU)
link sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10205990790351035&id=1298842599
Foto : Dokthir Heri
😂😀😂😂
KOMENTAR