Bupati Demak HM Natsir memberi apresiasi kepada Gerakan Pemuda Ansor atas tekad GP Ansor menjaga NKRI dan Ideologi bangsa Pancasila Hal itu beliau sampaikan saat memberi sambutan dan membuka acara Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) GP Ansor & Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser yang diselenggaran oleh pengurus cabang GP Ansor Demak.
Acara PKD Ansor dan Diklatsar Banser yang diselenggarakan di Kompleks Madrasah Hidayatul Mubtadi'in Desa Bulusari kecamatan Sayung selama tiga hari (24-26/2) diikuti oleh Peserta sebanyak 248 anggota berasal dari utusan 14 pengurus anak cabang. PKD adalah salah satu jenjang pendidikan dan pelatihan kader yang ada dalam ansor, dimana jenjang itu terdiri dari Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). Sementara Diklatsar adalah salah satu jenjang pendidikan dan pelatihan anggota banser, dimana jenjang tersebut terdiri dari Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar), Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) dan Kursus Banser Pimpinan (Susbapim).
PKD dan Diklatsar ini dimaksudkan agar ada estafet dan regenerasi kepemimpinan yang baik dalam tubuh ansor. Dalam hal ini Bupati Demak menyinggung bahwa pada saatnya nanti salah seorang peserta PKD dan Diklatsar ini akan menjadi Bupati menggantikan beliau. Pernyataaan bupati langsung disambut seruan "amin" dan tepuk tangan oleh peserta. "Tidak mungkin kan saya menjadi bupati terus, begitu juga Mas Abdurrahman tidak mungkin jadi ketua ansor selamanya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa melahirkan pemimpin berikutnya" kata Natsir.
Dalam kesempatan itu HM. Natsir menceritakan pengalamannya saat berjuang di Lembaga pendidikan Ma'arif, Badan otonom milik Nahdlotul Ulama yang mengurusi pendidikan. Pada saat itu beliau membantu KH Muhammad Asyiq mengurus LP Ma'arif dengan mengerjakan apa saja, salah satunya mengantar soal-soal ujian ke seluruh Sekolah/madrasah di seluruh pelosok Demak dengan sepeda ontel. Beliau mengayuh sepeda hingga babalan wedung, ke mijen, karanganyar dempet, muter mranggen sampai sayung.
Selesai memberi sambutan, Bupati Demak memperoleh cindera mata berupa kaligrafi lambang Nahdlotul Ulama. Kaligrafi tersebut adalah hasil kerajinan pengurus anak cabang Ansor Mijen, yang merupakan bagian dari usaha ekonomi yang menjadi sumber pendapatan organisasi dan anggota.
Cindera mata diserahkan oleh ketua Ansor cabang Demak Abdurrahman Kasdi. Bupati meminta izin kepada para peserta bahwa cindera mata Lambang Nahdlotul Ulama akan dipasang di pendopo kabupaten Demak. (Mun)
Acara PKD Ansor dan Diklatsar Banser yang diselenggarakan di Kompleks Madrasah Hidayatul Mubtadi'in Desa Bulusari kecamatan Sayung selama tiga hari (24-26/2) diikuti oleh Peserta sebanyak 248 anggota berasal dari utusan 14 pengurus anak cabang. PKD adalah salah satu jenjang pendidikan dan pelatihan kader yang ada dalam ansor, dimana jenjang itu terdiri dari Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). Sementara Diklatsar adalah salah satu jenjang pendidikan dan pelatihan anggota banser, dimana jenjang tersebut terdiri dari Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar), Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) dan Kursus Banser Pimpinan (Susbapim).
Bupati Demak HM Natsir memberi sambutan dalam pembukaan PKD Ansor dan Diklatsar Banser |
PKD dan Diklatsar ini dimaksudkan agar ada estafet dan regenerasi kepemimpinan yang baik dalam tubuh ansor. Dalam hal ini Bupati Demak menyinggung bahwa pada saatnya nanti salah seorang peserta PKD dan Diklatsar ini akan menjadi Bupati menggantikan beliau. Pernyataaan bupati langsung disambut seruan "amin" dan tepuk tangan oleh peserta. "Tidak mungkin kan saya menjadi bupati terus, begitu juga Mas Abdurrahman tidak mungkin jadi ketua ansor selamanya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa melahirkan pemimpin berikutnya" kata Natsir.
Dalam kesempatan itu HM. Natsir menceritakan pengalamannya saat berjuang di Lembaga pendidikan Ma'arif, Badan otonom milik Nahdlotul Ulama yang mengurusi pendidikan. Pada saat itu beliau membantu KH Muhammad Asyiq mengurus LP Ma'arif dengan mengerjakan apa saja, salah satunya mengantar soal-soal ujian ke seluruh Sekolah/madrasah di seluruh pelosok Demak dengan sepeda ontel. Beliau mengayuh sepeda hingga babalan wedung, ke mijen, karanganyar dempet, muter mranggen sampai sayung.
Logo Nahdlotul Ulama Dipasang Dipendopo Kabupaten
Selesai memberi sambutan, Bupati Demak memperoleh cindera mata berupa kaligrafi lambang Nahdlotul Ulama. Kaligrafi tersebut adalah hasil kerajinan pengurus anak cabang Ansor Mijen, yang merupakan bagian dari usaha ekonomi yang menjadi sumber pendapatan organisasi dan anggota.
Cindera mata diserahkan oleh ketua Ansor cabang Demak Abdurrahman Kasdi. Bupati meminta izin kepada para peserta bahwa cindera mata Lambang Nahdlotul Ulama akan dipasang di pendopo kabupaten Demak. (Mun)
KOMENTAR