Indonesia merupakan negara yang multikultural. Terdapat berbagai tradisi,
budaya, agama, suku, etnis yang menghiasi eksistensi negara ini. Salah satu
tradisi yang masih dijaga dan dibudayakan masyarakat adalah tradisi haul. Haul
semula berasal dari bahasa Arab yang berarti satu tahun. Sedangkan masyarakat
Indonesia memaknai haul dengan peringatan satu tahun meninggalnya seseorang.
Tradisi peringatan haul merupakan warisan dari para ulama’
terdahulu yang bertujuan untuk mendo’akan orang yang telah meninggal agar
mendapatkan rahmat dari Allah Subahanahu wa Ta’ala dan juga untuk ber-tawassul
pada para auliya’ dan ulama’ yang telah wafat, sebagaimana yang
dilaksanakan oleh warga masyarakat Tugu Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Demak.
Malam tadi bertepatan dengan tanggal 11 Rabi’ul Akhir warga Rt 06 /
Rw 01 berbondong-bondong menuju Musholla al-Jihad untuk memperingati haul Syaikh
Abdul Qadir al-Jailani. Acara yang berjalan dengan khidmat dan khusyu’ ini
dihadiri sekitar 60 warga baik dari kalangan orang tua, pemuda dan juga
anak-anak. Serangkaian acara yang diawali dengan pembacaan tahlil, manaqib Syaikh
Abdul Qadir al-Jailani, sambutan Kepala Desa, mau’idzoh dan ditutup dengan
makan bersama berjalan dengan lancar. Antusiasme warga yang besar diiringi
dengan niat positif untuk mendapatkan berkah dari Waliyullah Syaikh Abdul Qadir
al-Jailani. Ini disampaikan oleh Ibu Uyun Asalina salah satu warga yang hadir.
Ketika ditanya apa tujuan utama hadir dalam kegiatan ini beliau menjawab untuk
ngalap berkah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.
Kegiatan yang
tergolong pertama kalinya ini mendapatkan respon baik dari warga Rt 06 / Rw 01.
Ini dibuktikan dengan kesediaan dan keikhlasan warga untuk bersedekah dengan
memberikan makanan untuk dibagikan kepada seluruh warga masyarakat yang hadir
dalam acara tersebut. Bahkan Bapak Muntafi’in selaku Kepala Desa Ngemplik Wetan
dalam sambutannya menyebutkan: “Di Desa ini kegiatan manaqib sudah berjalan
melalui jam’iyyah-jam’iyyah manaqib, namun belum pernah dilaksanakan kegiatan
manaqib sebesar ini. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat langgeng setiap
tahunnya.” Harapan Bapak Kepala Desa ini pastinya juga mewakili harapan
dari seluruh warga masyarakat yang hadir. Dan semoga dengan niat nguri-nguri
tradisi haul seluruh warga mendapatkan berkah dari Syaikh Abdul Qadir
al-Jailani. Amien. (29/12)
Penulis:
Taufikul Lutfi Rois (Kabid Keagamaan GP Ansor PAC Karanganyar)
KOMENTAR